Pages

Thursday, June 16, 2016

Awas, kehilangan 10 hari yang penuh Rahmat.

Sepuluh hari pertama dibulan Ramadhan telah berlalu, patutlah kita evaluasi diri, apakah kita telah memenuhi apa yang diharapkan di sepuluh hari pertama ramadhan?

Kebanyakan umat di sepuluh hari pertama ramadhan semangatnya begitu luar biasa untuk mendapatkan kebaikan dibulan penuh Rahmah ini. Ada yang mengisinya dengan tadarus Al Quran, memperbanyak shodaqoh serta menambah amalan-amalan sunah yang lainnya.

Tapi benarkah, akan  didapatkan RahmatNya dengan al itu semua?. Perhatikan bagaimana sepuluh hari ke dua, ke tiga yang mestinya menambah ketaqwaan umat dengan semakin meningkatnya berbagai amal kebaikan yang dilakukan malah sebaliknya. Majelis-majelis ilmu kian berkurang jamaahnya, suara qori' dari corong-corong masjid mulai sayub-sayub terdengar hingga jamaah rutin tarawih yang semakin berkurang.

Bukankah tujuan puasa menggembleng umat agar semakin bertaqwa dari hari kehari. Bermula dari sepuluh hari pertama ramadhan, berbuah meningkatnya ketaqwaan di sepuluh hari yang kedua dan ketiga. Sampai pada saatnya nanti ketika ramadhan meninggalkan kita ketaqwaan itu tetap melekat dalam diri kita yang tercermin dalam setiap amalan-amalan yang dilakukan dalam kehidupan.

Dengan demikian akan nampaklah bekas-bekas ramadhan bulan yang penuh rahmat ini pada setiap pribadi muslim hingga pada akhirnya terwujudlah Islam yang menjadi rahmat bagi alam semesta yang dibawa oleh pribadi-pribadi yang bertaqwa dimanapun dia berada.